GARA-GARA

GARA-GARA


Konon pada jaman bahela'. Yah
seperti mitos gitu deh(tapi mitos
karangan gue sendiri)
Yah, diulang lagi deh, pada jaman
bahela'. Ada sebuah kerajaan yang
mengadakan sayembara. Untuk
memperebutkan sebuah kedudukan.
(kalau jaman sekarang kayak pemilu
gitu deh) Pada berebut kursi empuk.
Yang dimana sayembara diadakah
oleh seorang Raja yang sangat pintar
dan humoris.(ngakunya gitu)
Sebuah sayembara yang ditunggu-
tunggu oleh para pendekar. Seperti
halnya para calon-calon legislatif.
berboyong-boyong mendaftarkan diri.

Singkat cerita, tibalah waktu yang
ditentukan. "Hai para peserta
sayembara" seru sang baginda Raja.
"Kali ini aku akan mencari pasangan/
pendamping untuk putriku yang ..."
Belum sempat sang raja melanjutkan
pembicaraannya, tiba-tiba (jiahaa...
kirain apaan tadi kursi empuk, itu
mah, kasur empuk atuh baginda)
celetuk seorang pendekar, sambil
pasang muka ganteng.
"Baiklah" seru baginda Raja "mungkin
pengumumannya ada yang typo
dalam penulisannya" sela sang
baginda Raja.

Sang baginda mulai membacakan
peraturan sayembara dan apa saja
rintangannya.
Satu: Peserta harus laki-laki tulen.
tanda kutip, lengkong tidak lolos
seleksi
Dua: Harus berstatus bujang
Ti ...
(Duda bagaimana baginda, teriak
seorang pendekar dari pojok sana)
"Duda boleh, asal belum duda yang
ke enam kali" sahut baginda Raja.
Tiga: Harus bisa sampai di seberang
sungai tanpa menggunakan
jembatan. Yang luas sungainya
50meter, siapa yang berhasil sampai
dengan selamat hingga ke keberang
sungai, dialah pemenangnya. Di
seberang sana putriku sudah
menunggu siapa yang akan menjadi
pendampingnya.
Sekian.

"Upz ... ada yang lupa" seru sang
baginda Raja" di dalam sungai
tersebut banyak dipenuhi oleh
binatang air yang buas, seperti buaya
gitu deh, tapi bukan buaya darat loh."
Mulailah peserta pertama. Baru
beberap meter mencoba
menyeberangi sungai, tubuhnya
sudah ludes dilahap buaya. Begitu
juga dengan peserta kedua, gagal
juga. Apalagi yang ketiga, lebih parah
lagi, baru terjun aja, udah langsung
nangkring dimulut buaya.
Hingga semua peserta gagal, walau
ada juga yang selamat. tapi cuma
selamat jari kelingking.
"Untuk sayembara hari ini semua
gagal.
Dan sayembara akan dilanjutkan
besok" sorak baginda Raja pada
penonton.
Tiba-tiba datanglah seorang pemuda.

"Izinkan saya ikut sayembara ini
baginda" pintanya.
"Silakan anak muda, mulailah dari
sekarang, karena hanya engkau
peserta terakhir untuk hari ini."
"Baiklah baginda Raja."
Tampak pemuda tersebut berdiri di
pinggir sungai sejenak, ntah apa
yang dipikirkannya. Tiba-tiba ia
mengeluarkan sesuatu dari buntalan
kain yang dibawanya. Tampak ia
mulai menekan nekan sesuatu.
"Untung aku punya nope tuan putri'
gumannya' walau cuma nyuri dari
akunnya FB-nya.
Tiba-tiba "Hallo tuan putri."(dengan
SKSD-nya)
"Ya, ini siapa ya" sahut tuan putri dari
seberang sana.
"Ahk ... masa lupa sih, ini loh, yang
biasa ngeLIKE dan KOMENT distatus
tuan putri"
"Siapa ya ...? maklum yang koment
kan banyak, apalagi yang ngeLIKE."
"Idiihhh ... Tuan putri gitu deh, masa
lupa sih sama teman. Ini aku loh
yang biasa nulis puisi."
"Oh, iya aku baru ingat" jawab sang
putri "Kamu kan yang suka nulis
puisi galon."(itu mah bukan puisi
batin sang putri, itu mah lebay."
"Iya tuan putri, tuh udah ingat' jadi
begini tuan putri, aku sebenarnya
begitu sangat tulus mencintai tuan
putri. dan aku sadar akupun tak kan
bisa memiliki tuan putri, sebab aku
tak kan bisa menyeberangi sungai
ini. Dan biarlah demi cintaku, aku
seberangi sungai ini. tapi sebelum
buaya-buaya ini melahap tubuhku
yang L-men ini, apakah tuan putri tak
ingin melihat wajahku yang unyu-
unyu(mesem-mesem-sendiri pasang
muka melas).
Karena mendengar permintaan
terakhirnya, sang putri akhirnya
menemuinya.
Dengan ditandu oleh para pengawal.
Setelah melewati jembatan, akhirnya
sang putri sampai diseberang.
Prok,prok,prok ...

Tepuk tangan riuh para penonton
sayembara terdengar.
"Hei anak muda, engkau memang
pantas jadi pendamping putriku.
Engkau lebih dari sekedar
menyeberangi sungai, engkau tlah
bisa meluluhkan hati putriku" seru
sang baginda Raja pada pemuda
tersebut. Dan hari pernikahan kalian
berdua akan dilaksanakan pada ...
Belum selesai sang baginda
melanjutkan pembicaraan.
Tiba-tiba ... Gubrraaakkkk... Sang
pemuda jatuh pingsan.
Setelah ditelusuri sebab musabab
sang pemuda yang tiba-tiba pingsan,
ternyata sang pemuda korban "360"
)* pesen moralnya, janganlah kita
terlalu cepat menilai ss"orang, klw
kita belum tau/mengenal betul hati
ss"orang. kadang yang terlihat bagus
belum tentu baik. begitu juga
sebaliknya.

Oleh Rudie Shae




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top